Tarling (Tarawih Keliling)

Dokument pribadi (N0t Allow Copas)

Hari pertama puasa di Abu dhabi jatuh pada tanggal 10 juli 2013. Karena suami , Shift malam dari pukul 16.30 jadi saya dan Kinzi terawih di rumah. Tapi Alhamdulillah Zidan sekarang gak males-malesan terawih dan puasa, bahkan terawihnya selalu full sampai hari ini.

Ada kemajuan dari tahun lalu, tahun ini suami saya semangat sekali Terawih, mungkin karena dapet shift malam, jadi walaupun begadang pagi-pagi bisa tidur lagi. Kami terawih biasanya saat suami libur 4 hari setelah masuk malam 4 hari juga.

Kesempatan libur itu setiap malam kami pergunakan untuk Terawih keliling di Ruwais. Di ruwais ada lebih dari 5 mesjid Indah, jadi Kinzi semangat sekali mengikuti Tarling atau Terawih Keliling. Di ruwais Terawih sama saja dengan mesjid lain di Indonesia jumlah rokaatnya sebelas rokaat . Tetapi ada yang berbeda disini, biasanya di Indonesia perempuan menggunakan mukena untuk sholat otomatis sisi perempuan berwarna putih, dan sisi jemaah laki-laki berwarna hitam atau warna warni. Nah kalau di Di Ruwais sisi jemaah perempuan semua memakai Abaya berwarna hitam, dan sisi laki-laki memakai Kondora baju khas Arab berwarna putih.

Terawih  pertama di mesjid

Sampai di mesjid yang datang baru 3 orang di tempat perempuan, pukul 20.50 adzan Isya baru terdengar, setelah adzan selesai barulah bermunculan para ibu dan anak-anaknya. Saya kebagian shaf kedua, suasana khidmat dan gak berisik. Disini setiap anak kecil diapit oleh orangtuanya, jadi tidak ada kesempatan bercanda. adapun yang membawa bayi biasanya nangis ketika lapar.

Di sini surat yang dibaca bukan juz amma, tapi surah-surah panjang , mungkin itu yang membuat terawih terasa lama, tapi setiap mesjid full AC jadi kita gak  kegerahan, baru saat witir imam membaca surat pendek seperti Al a'la dan terkahir Al ikhlas. Mungkin karena sebagian penduduk muslim dunia sedang berduka dan mengalami banyak masalah jadi setiap mesjid di Ruwais melakukan doa Qunut di akhir rakaat.

Terawih hari ke dua di mesjid

Sampai di tempat perempuan seorang berkebangsaan India (laki-laki) berkata, "sebentar, saya mau masuk ke tempat perempuan , jadi kamu jangan masuk dulu!" gitu perintahnya. Saya pun menunggu, tapi gak lama dia keluar lagi. "Coba kamu cek speaker di ruangan perempuan berfungsi atau enggak?" Saya langsung masuk dan terdengar suara Muadzin yang sedang adzan , saya keluar dan bilang kalau Speaker Ok. Terus dia pun menghilang, Eh pergi maksudnya.

Setelah sholat tahiyatul mesjid dan sholat sunnah Qobla, Jemaah perempuan agak gusar, bisik-bisik dan akhirnya sampai ketelinga saya yang intinya, kenapa ya sholatnya belum mulai, perasaan udah lama. FYI, tempat perempuan itu terpisah dari laki-laki bukan dengan sekat tapi memang ruangannya dibuat seperti kamar, jadi jamaah perempuan mendengar lewat speaker, jadi kalau speaker bermasalah maka bermasalahlah sholatnya hehe

Ketika kebingungan melanda Jemaah perempuan seorang perempuan dari India berinisiatif, memutar tombol yang berada didekat tombol AC, setelah diputar terdengarlah suara imam yang sedang berucap "aamiin". Whuaaa otomatis semua jemaah perempuan langsung berdiri dan sedikit bertasbih. Rupanya ada anak-anak yang memainkan tombol dibelakang itu.

Cobaan untuk jemaah perempuan tidak berhenti di situ saja, karena terkadang suara imam timbul tenggelam,  kami pun terpaksa membuka jendela untuk mendengar suara imam, sampai rokaat terakhir selesai.

Keesokan harinya, kami berpindah Terawih lagi. Ke mesjid selanjutnya, dan selanjutnya. sekilas tentang Ruwais tercinta.

Semoga kami dipertemukan di Ramadhan yang akan datang . Aamiin