Pandangan Pertama : a part of memory with my hubby

Selama satu bulan kami hanya berkirim pesan lewat SMS, selama itu pula saya belum bisa membayangkan bagaimana raut wajahnya. Saat itu sebagai penghormatan pada seorang teman yang sudah saya anggap kakak sendiri, saya memberikan nomor HP kepada seseorang yang ingin berkenalan lebih dekat dengan saya. Dia sudah lebih dulu melihat wajah saya saat sedang menunggu bis jemputan perusahaan. Sedangkan saya mendengar namanya pun baru kali ini.

Bagai membeli kucing dalam karung. Saya setuju saja saat teman saya itu meminta nomor telepon untuk di berikan pada nya. SMS demi SMS saya terima. Mengalir begitu saja seperti teman lama selama sebulan. lalu saya pun jadi penasaran bagaimana gerangan wajah si pria SMS itu.

Membuat janji bertemu di depan sebuah Bank  di Cilegon, saat itulah saya mengenal nya. laki-laki berkaos putih yang wangi.. heii wangi apa ya.. jangan-jangan wangi minyak pelet.. hehe ya engga lahh..
buktinya sampai sekarang cintanya ga luntur walau udah kena badai pasir , badai hujan, badai angin.. ceilee..

Sejak pertemuan itu tak ingin rasanya berlama-lama berkenalan. Takut dosa hehe..  hanya selang beberapa bulan setelah pertemuan pernikahan pun di gelar..

Suka-duka kami lewati dan sampai saat ini dia orang yang paling sabar yang saya kenal.. marahnya bisa di hitung jari padahal pernikahan kami sudah sepuluh tahun.. Alhamdulillah semoga Sakinah mawaddah warohmah selalu.. aamiinn


                                  Pandangan Pertama Special Untuk Langkah Catatanku