Sunday, November 4, 2012

My baby My new life

Saat saya mengetahui ada sebuah give away yang sangat menyentuh hati, saya sangat ingin sekali mengikutinya. Hadiahnya bukan sebuah buku, bukan pula sebuah benda lain yang berhubungan dengan menulis, tetapi hadiahnya sebuah cincin,  seperti cincin ikatan hati. Ingat cincin seperti itu saya ingat pernikahan. pernikahan saya yang sudah menghasilkan dua buah hati.

Menikah adalah menyatukan dua hati yang berbeda. Bukan untuk disamakan sifatnya , bukan pula untuk di samakan semua perbedaan nya. Tetapi jauh dari itu pernikahan adalah untuk saling melengkapi segala kekurangan dan kelebihan masing-masing. Saling tenggang rasa dan saling tolong menolong. Hingga jika suatu saat sang buah hati lahir. Maka bukan diharapkan harus sama dengan ayah atau ibunya. Tetapi agar seorang buah hati mampu menghadapi perbedaan dengan bijak. Mampu berbagi, dan menjadi manusia yang peka akan perbedaan.

Tentunya menyatukan dua sifat yang berbeda dari latar belakang keluarga, pola didik dan berbeda lingkungan , bukan hal yang mudah. Tetapi itulah amazing nya sebuah pernikahan. Tuhan menghalalkan yang haram dengan pernikahan. Dengan serta merta terkandung didalamnya segala kebaikan dan pahala. Masya Alloh.. 

Masih segar dalam ingatan saat anak pertama saya yang bernama Muhammad Zidan Gymnastiar terlahir ke dunia. Kurang lebih seminggu dari perkiraan dia tidak mau juga terlahir. Akhirnya dokter memberi saya sebuah obat yang harus diminum setengah dosis saja. Saat itu jam 8 malam dan suami saya sedang ronda. Namun saya tidak dirumah sendirian, seperti biasa ibu selalu menemani anak-anaknya yang akan melahirkan. Abah juga hadir saat itu. Kasih sayang mereka memang sepanjang masa..

Hati saya menjadi tenang,Saat jam sepuluh malam saya merasa ada sesuatu yang terputus didalam perut, tidak merasa mulas atau tanda melahirkan lainnya hanya saja cairan deras mengucur, ternyata air ketuban. Saya pun menelpon suami dan segera mereka membawa saya ke RS terdekat. Kebetulan saat itu kakak ipar yang membawa saya dengan mobil pinjaman dari mertua. Sementara suami dan abah naik motor.

Sesampainya dirumah sakit saya tidak merasakan apa-apa. Dokter juga berkata tidak ada pembukaan atau tanda akan melahirkan, sementara ketuban sudah hampir habis. Ini bahaya kata dokter, karena khawatir bayi meminum air ketuban itu. Setelah dokter dan suami saya berdiskusi, maka diputuskanlah operasi Cesar.  Selain tidak ada pembukaan ternyata bayinya pun terlilit tali pusar dan berbobot besar.

Hmmm, tak terbayangkan sebelumnya. Melahirkan seperti ini. Padahal mertua saya sering sekali memberi saya minyak sayur asli atau yang sering disebut minyak kletik (bahasa sunda), saya juga sering di paksa (sebenarnya saya tidak suka) meminum air kunyit parut. semua ibu mertua lakukan agar persalinannya lancar. tetapi ya begitulah hasilnya. manusia hanya bisa berusaha dan berdoa.

Sesampainya di ruang operasi, saya yang sudah berbaring di ajak untuk duduk dan salah satu perawat berkata bahwa akan menyuntikan bius ditulang punggung saya. Ya Alloh itu rasanya sakit sekali. Saat itu saya dibius lokal.  jadi saya mengetahui apa saja yang dokter dan bidan bicarakan, kadang mereka juga berbicara dengan saya, Saya juga masih bisa bicara saat saya merasa kedinginan. Saat anak saya diangkat, terlihat masih memerah salah seorang perawat memberikan bayi merah itu pada saya.. Masyaaa Allohhh.. saya terharu sekali melihat bayi besar ituu.. bayikuu.. berbobot 4,25 kg. Tak hentinya saya mengucap syukur atas kesehatan dan keselamatan nya. Lalu kami memberinya nama Muhammad Zidan Gymnastiar. Nama terakhir karena keluarga saya ngefans sekali dengan da'i kondang itu.

Setelah selesai cesar, saya wajib berbaring selama sehari 24 jam. dan masa-masa itu saya gunakan untuk tidur, karena jujur saja ngantuk sekali . Walau kadang suster membawa bayi saya untuk disusui dan memandikan saya. Tapi rasa ngantuk itu belum juga hilang. Sampai-sampai seorang suster berkata saat memandikan saya, " ibu ini kok tidur terus? obat biusnya kebanyakan kali ya  hehe" saya pun hanya mengulum senyum..

Sekitar tiga hari dirumah sakit saya ingin cepat pulang, karena saya merasa jika saya lama di RS biaya nya akan semakin banyak, sedangkan untuk cesar saja menurut saya sudah besar sekali biayanya. Alhamdulillah dokter mengizinkan . Tetapi setelah sampai di rumah, Zidan terlihat kuning dan dokter menyarankan agar terus menerus dijemur dibawah matahari pagi.

Saya yang baru pertama mengalami ini, sangat khawatir sekali. Apalagi waktu itu matahari enggan menyapa, dia asyik saja sembunyi dibalik awan hitam. Saya mulai panik melihat kulit bayi zidan terus menerus menguning , Akhirnya kami membawanya ke dokter, dan dokter menyarankan untuk di inkubator saja, akan tetapi ternyata di RS tersebut sedang penuh, karena banyak bayi yang mengalami hal serupa. Dengan berat hati kami membawa pulang zidan dan berharap matahari sudi menengok zidan barang sebentar.

Akhirnya, dengan sedikit malu-malu matahari menyapa berbagi sinar pada bayi zidan, ditambah lagi zidan yang sangat suka sekali minum ASI,efeknya tidak sampai tiga hari bayi besar itu kembali merona, tidak menguning lagi .

Kehadiran baby zidan membuat saya lebih bijak, zidan adalah hidup dan matinya semangat saya. Dengan adanya zidan saya mempunyai seribu alasan untuk selalu menjaga kesehatan. Selalu tersemat dalam lubuk hati, jangan pernah sia-siakan hidup karena sekarang ada seseorang yang menantimu kala  pergi. Ada seseorang yang mencarimu jika kamu menghilang. Ada seseorang yang sangat membutuhkan mu untuk tetap sehat dan memberi yang terbaik.

Menjadi seorang ibu adalah anugerah terindah yang diberikan Tuhan. Saya pun sering dibuat terpana kala ada seorang ibu yang tega membuang darah dagingnya sendiri. Lihat dengan seksama Bu, sebelum anda melakukan itu.

Anak adalah anugerah yang hanya orang terpilihlah yang diberikan hak pengasuhannnya. So jangan biarkan anda menyesal seumur hidup. Temanilah belahan jiwa anda sampai anda sendiri menutup mata. Lanjutkan estafet orang tua kita menjadi Ibu yang berkasih sayang sepanjang masa.

Selamat juga untuk mba rika atas kelahiran  baby Fatimah semoga menjadi anak shalihah kebanggaan orang tua aamiin.

3 comments:

  1. Bagiku, punya bayi itu seperti lahir kembali. Aku seperti diberi peluang untuk menjadi orang yang lebih baik. Terima kasih, kisahnya, Mb Hana. Bikin ingat saat-saat punya bayi ;-)

    ReplyDelete
  2. betul mba selalu terus berusaha menjadi lebih baik sebagai orang tua ya mba.. :D

    ReplyDelete
  3. kapan yah punya anak...hehhee..anaknya lucu mba

    ReplyDelete

Terimakasih sudah berkunjung, silahkan berkomentar dengan sopan, dan lucu *loh

dan jika berkenan dengan nama dan alamat Blog yang benar
Supaya memudahkan saya untuk bersilaturahmi kembali.ke Blog Kamu