Jika mendengar sepak terjang Oxfam, tentu kita tidak akan asing lagi dengan apa yang organisasi ini lakukan. Oxfam bekerja mendonasikan harta dan juga ribuan relawan yang terjun langsung ke beberapa negara dan memberi jalan keluar untuk segala permasalahan yang dihadapi manusia, bahkan yang belum tersentuh tangan pemerintah. Kemiskinan, bencana alam, kemanusiaan, kesetaraan gender, Perubahan iklim dan masih banyak lagi.
Dalam kesempatan ini, saya ingin berbagi dengan Anda tentang poin terakhir , yaitu iklim. Iklim diberbagai negara dan penangulangan nya, mungkin dapat membuat kita berpikir untuk menyumbangkan sesuatu yang terbaik untuk bumi kita dan isinya.
Beberapa tahun yang lalu Saya menginjakan kaki di Abu dhabi, Uni Emirat Arab. Negara yang saya bayangkan panas, gersang dan tandus membuat saya berbekal ragu. Muncul pertanyaan, mungkinkah saya bisa beradaptasi? Akan kah saya bertahan dengan Iklim yang sangat berbeda dengan Indonesia?
Tahun berlalu, banyak hal menarik yang di temukan di tempat baru ini. Secara klimatologi, UAE mempunyai musim panas, sedang dan dingin. Berdasarkan letak geografis memang mempunyai banyak keuntungan. Diantaranya jarangnya terjadi bencana alam. Akan tetapi daratan yang di dominasi oleh padang pasir pada awalnya , membuat Abu dhabi mempunyai tanah yang tidak terlalu subur. Sehingga ada beberapa tanaman yang tidak bisa tumbuh sembarang di tanah Abu dhabi.
Seperti yang kita tahu ada beberapa tanaman memang tumbuh subur disini, satu diantaranya adalah pohon korma. Dari segi bahari, UAE terkenal dengan kelautannya. Lautnya yang berisi ikan yang melimpah, menutupi kekurangan dalam hal daratan, membuat rakyat nya hidup nyaman dan sejahtera. Sehingga setiap rakyat nya hidup dalam strata ekonomi menengah keatas. Setiap rumah, memiliki AC sebagai alat pendingin saat musim panas mencapai 50'C.
Penggunaan AC memang merupakan penyumbang perubahan iklim. Akan tetapi , ketika musim dingin tiba. Saat suhu mencapai 10'C, hampir seluruh warga mematikan AC. Suhu akan benar-benar dingin dan menusuk hidung. Karena terkadang disertai kabut yang dapat menambah lengkap nya cuaca dingin. Dinegara ini yang wajib anda miliki adalah AC dan hitter. Peran keduanya sangat penting, karena pada saat musim dingin tiba dan hujan turun, maka tidak jarang hujan turun berupa butiran air sebesar batu kerikil, atau sering kita menyebutnya hujan es batu.
Kontribusi perbaikan Iklim, terus dilakukan dengan mengurangi benda-benda yang bisa memperparah iklim dunia. Jelas saja AC tidak bisa dihilangkan dari bumi UAE, tetapi negara ini mempunyai cara lain untuk menyumbang perbaikan iklim. Yaitu ;
1. Menanam pohon.
Menanam pohon di UAE tidak semudah di negara lain. Untuk menghasilkan sebuah pohon perlu penyasuaian suhu yang pas. Ribuan meter selang tersebar, melingkar pada setiap pohon, selang-selang tersebut mengeluarkan air pada jam-jam tertentu agar suhu mencapai titik yang diperlukan oleh sebuah pohon, untuk terus tumbuh.
2. Sosialisasi Stop Littering
Sosialisasi dengan tidak membuang sampah sembarangan, dan tidak menggunakan banyak plastik saat berbelanja mulai digalakan .
3. Recycling
Mendaur ulang benda-benda yang sudah tidak terpakai juga dilakukan pemerintah UAE dalam program saving future nya.
4. Antisipasi bencana
Walaupun letak wilayah yang tidak rawan bencana , tetapi pemerintah UAE sangat memperhatikan rakyatnya. Hasil bumi dan lautan yang melimpah digunakannya untuk menjaga rakyatnya agar jika bencana terjadi, bisa di tanggulangi dengan baik. Seperti waspada banjir misalnya, Walaupun jarang sekali hujan apalagi banjir , tetapi pembangunan tata kota disetiap wilayah diatur sedemikian rupa agar waspada bencana.
Tentunya semua yang dilakukan oleh negara maju seperti UAE adalah hal yang tidak terlalu sulit dalam menghadapi perubahan iklim. Akan tetapi mari kita tengok negara-negara selanjutnya.
Perlu digaris bawahi terlebih dahulu, bahwa perubahan iklim sangat berpengaruh pada perubahan cuaca menjadi extrem. Diperkirakan produktivitas pertanian di daerah tropis akan mengalami penurunan bila terjadi kenaikan suhu rata-rata global .
Meningkatnya frekuensi kekeringan dan banjir diperkirakan akan memberikan dampak negatif pada produksi setiap negara khususnya indonesia , terutama pada sektor penyediaan pangan di daerah subtropis dan tropis. Terjadinya perubahan musim di mana musim kemarau menjadi lebih panjang sehingga menyebabkan gagal panen, krisis air bersih dan kebakaran hutan. Bencana kelaparan pun mungkin saja terjadi di beberapa daerah.
Luasnya daratan lautan dan pulau di indonesia, tidak serta merta menjadikan pertanian, kelautan dan perkebunan nya menjadi dewa penolong bagi masyarakat indonesia. Pada kenyataannya, banyak dari para petani dan pelaut menjadi bagian termiskin bahkan terpuruk dalam bidang perekonomian.
Beberapa faktor yang menyebabkan keterpurukan , diantaranya para petani dan pelaut kurang mempunyai ilmu bagaimana cara memajukan usaha mereka. Bahkan ada dari sebagian mereka yang untuk mekan sehari-hari saja sangat sulit. Itu karena mereka tidak bisa mengelola air saat sedang musim hujan . Dan menjadi kekeringan saat kemarau.
Disinilah beberapa peran OXfam terlihat dan terasa. seperti salah satu contoh ini.
" Saya bekerja sebagian besar pada pelatihan desa setempat agar siap menghadapi kekeringan, banjir dan tanah longsor. Saya membantu untuk memilih organisator masyarakat, yang kemudian memainkan peran utama dalam membantu orang memahami dan berbagi pelatihan. Ini adalah pekerjaan penting karena orang dapat dengan mudah jatuh ke dalam kemiskinan saat banjir melanda desa mereka, namun pelatihan dapat mencegah hal ini. Saya sangat bangga bahwa ketika banjir terbaru memukul kabupaten Belu pada Maret 2011, tidak ada korban jiwa. Banjir sebelumnya telah merenggut nyawa, namun penyelenggara masyarakat di kabupaten telah bekerja dengan baik dan sehingga orang siap. (iren purman, Indonesia Building Resilience Team)
Indonesia menghadapi berbagai bencana alam termasuk gempa bumi, banjir dan kekeringan. Serta menanggapi keadaan darurat seperti ini, Oxfam juga bekerja sama dengan masyarakat untuk membantu mereka menjadi lebih siap untuk menghadapi bencana.
"Oxfam adalah konfederasi Internasional dari tujuh belas organisasi yang bekerja bersama di 92 negara sebagai bagian dari sebuah gerakan global untuk perubahan, membangun masa depan yang bebas dari ketidakadilan akibat kemiskinan.”
Karena berdasarkan tata letak geografis indonesia sangat rentan menjadi bulan-bulanan ledakan kemarahan bumi. Mulai dari banjir, longsor, Tsunami dan sebagainya. Akan tetapi kita masih bisa mengurangi perubahan iklim dengan mengikuti beberapa langkah yang di sarankan oleh Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional berikut ini :
Tentu dengan melakukan beberapa tips pada gambar diatas, kita sudah membantu Oxfam dalam mewujudkan perubahan global untuk masa depan yang lebih baik dari segi iklim. Karena Oxfam merealisasikan satu demi satu dari tips tersebut.
Dalam kesempatan ini, saya ingin berbagi dengan Anda tentang poin terakhir , yaitu iklim. Iklim diberbagai negara dan penangulangan nya, mungkin dapat membuat kita berpikir untuk menyumbangkan sesuatu yang terbaik untuk bumi kita dan isinya.
Beberapa tahun yang lalu Saya menginjakan kaki di Abu dhabi, Uni Emirat Arab. Negara yang saya bayangkan panas, gersang dan tandus membuat saya berbekal ragu. Muncul pertanyaan, mungkinkah saya bisa beradaptasi? Akan kah saya bertahan dengan Iklim yang sangat berbeda dengan Indonesia?
Tahun berlalu, banyak hal menarik yang di temukan di tempat baru ini. Secara klimatologi, UAE mempunyai musim panas, sedang dan dingin. Berdasarkan letak geografis memang mempunyai banyak keuntungan. Diantaranya jarangnya terjadi bencana alam. Akan tetapi daratan yang di dominasi oleh padang pasir pada awalnya , membuat Abu dhabi mempunyai tanah yang tidak terlalu subur. Sehingga ada beberapa tanaman yang tidak bisa tumbuh sembarang di tanah Abu dhabi.
Seperti yang kita tahu ada beberapa tanaman memang tumbuh subur disini, satu diantaranya adalah pohon korma. Dari segi bahari, UAE terkenal dengan kelautannya. Lautnya yang berisi ikan yang melimpah, menutupi kekurangan dalam hal daratan, membuat rakyat nya hidup nyaman dan sejahtera. Sehingga setiap rakyat nya hidup dalam strata ekonomi menengah keatas. Setiap rumah, memiliki AC sebagai alat pendingin saat musim panas mencapai 50'C.
Penggunaan AC memang merupakan penyumbang perubahan iklim. Akan tetapi , ketika musim dingin tiba. Saat suhu mencapai 10'C, hampir seluruh warga mematikan AC. Suhu akan benar-benar dingin dan menusuk hidung. Karena terkadang disertai kabut yang dapat menambah lengkap nya cuaca dingin. Dinegara ini yang wajib anda miliki adalah AC dan hitter. Peran keduanya sangat penting, karena pada saat musim dingin tiba dan hujan turun, maka tidak jarang hujan turun berupa butiran air sebesar batu kerikil, atau sering kita menyebutnya hujan es batu.
Kontribusi perbaikan Iklim, terus dilakukan dengan mengurangi benda-benda yang bisa memperparah iklim dunia. Jelas saja AC tidak bisa dihilangkan dari bumi UAE, tetapi negara ini mempunyai cara lain untuk menyumbang perbaikan iklim. Yaitu ;
1. Menanam pohon.
Menanam pohon di UAE tidak semudah di negara lain. Untuk menghasilkan sebuah pohon perlu penyasuaian suhu yang pas. Ribuan meter selang tersebar, melingkar pada setiap pohon, selang-selang tersebut mengeluarkan air pada jam-jam tertentu agar suhu mencapai titik yang diperlukan oleh sebuah pohon, untuk terus tumbuh.
2. Sosialisasi Stop Littering
Sosialisasi dengan tidak membuang sampah sembarangan, dan tidak menggunakan banyak plastik saat berbelanja mulai digalakan .
3. Recycling
Mendaur ulang benda-benda yang sudah tidak terpakai juga dilakukan pemerintah UAE dalam program saving future nya.
4. Antisipasi bencana
Walaupun letak wilayah yang tidak rawan bencana , tetapi pemerintah UAE sangat memperhatikan rakyatnya. Hasil bumi dan lautan yang melimpah digunakannya untuk menjaga rakyatnya agar jika bencana terjadi, bisa di tanggulangi dengan baik. Seperti waspada banjir misalnya, Walaupun jarang sekali hujan apalagi banjir , tetapi pembangunan tata kota disetiap wilayah diatur sedemikian rupa agar waspada bencana.
Tentunya semua yang dilakukan oleh negara maju seperti UAE adalah hal yang tidak terlalu sulit dalam menghadapi perubahan iklim. Akan tetapi mari kita tengok negara-negara selanjutnya.
Perlu digaris bawahi terlebih dahulu, bahwa perubahan iklim sangat berpengaruh pada perubahan cuaca menjadi extrem. Diperkirakan produktivitas pertanian di daerah tropis akan mengalami penurunan bila terjadi kenaikan suhu rata-rata global .
Meningkatnya frekuensi kekeringan dan banjir diperkirakan akan memberikan dampak negatif pada produksi setiap negara khususnya indonesia , terutama pada sektor penyediaan pangan di daerah subtropis dan tropis. Terjadinya perubahan musim di mana musim kemarau menjadi lebih panjang sehingga menyebabkan gagal panen, krisis air bersih dan kebakaran hutan. Bencana kelaparan pun mungkin saja terjadi di beberapa daerah.
Luasnya daratan lautan dan pulau di indonesia, tidak serta merta menjadikan pertanian, kelautan dan perkebunan nya menjadi dewa penolong bagi masyarakat indonesia. Pada kenyataannya, banyak dari para petani dan pelaut menjadi bagian termiskin bahkan terpuruk dalam bidang perekonomian.
Beberapa faktor yang menyebabkan keterpurukan , diantaranya para petani dan pelaut kurang mempunyai ilmu bagaimana cara memajukan usaha mereka. Bahkan ada dari sebagian mereka yang untuk mekan sehari-hari saja sangat sulit. Itu karena mereka tidak bisa mengelola air saat sedang musim hujan . Dan menjadi kekeringan saat kemarau.
Disinilah beberapa peran OXfam terlihat dan terasa. seperti salah satu contoh ini.
" Saya bekerja sebagian besar pada pelatihan desa setempat agar siap menghadapi kekeringan, banjir dan tanah longsor. Saya membantu untuk memilih organisator masyarakat, yang kemudian memainkan peran utama dalam membantu orang memahami dan berbagi pelatihan. Ini adalah pekerjaan penting karena orang dapat dengan mudah jatuh ke dalam kemiskinan saat banjir melanda desa mereka, namun pelatihan dapat mencegah hal ini. Saya sangat bangga bahwa ketika banjir terbaru memukul kabupaten Belu pada Maret 2011, tidak ada korban jiwa. Banjir sebelumnya telah merenggut nyawa, namun penyelenggara masyarakat di kabupaten telah bekerja dengan baik dan sehingga orang siap. (iren purman, Indonesia Building Resilience Team)
Indonesia menghadapi berbagai bencana alam termasuk gempa bumi, banjir dan kekeringan. Serta menanggapi keadaan darurat seperti ini, Oxfam juga bekerja sama dengan masyarakat untuk membantu mereka menjadi lebih siap untuk menghadapi bencana.
"Oxfam adalah konfederasi Internasional dari tujuh belas organisasi yang bekerja bersama di 92 negara sebagai bagian dari sebuah gerakan global untuk perubahan, membangun masa depan yang bebas dari ketidakadilan akibat kemiskinan.”
Karena berdasarkan tata letak geografis indonesia sangat rentan menjadi bulan-bulanan ledakan kemarahan bumi. Mulai dari banjir, longsor, Tsunami dan sebagainya. Akan tetapi kita masih bisa mengurangi perubahan iklim dengan mengikuti beberapa langkah yang di sarankan oleh Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional berikut ini :
Lapan |
Tentu dengan melakukan beberapa tips pada gambar diatas, kita sudah membantu Oxfam dalam mewujudkan perubahan global untuk masa depan yang lebih baik dari segi iklim. Karena Oxfam merealisasikan satu demi satu dari tips tersebut.
Informasi mengenai kegiatan Oxfam di Indonesia bisa dilihat pada :
- website : http://www.oxfam.org.uk/indonesia
- twitter : @OxfaminAsia
- facebook : http://www.facebook.com/Oxfam.Indonesia
- website : http://www.oxfam.org.uk/indonesia
- twitter : @OxfaminAsia
- facebook : http://www.facebook.com/Oxfam.Indonesia
Oxfam..wow keren ya,mengajak masysrskat untuk menata lingkungn dgn baik..di indo ada jg trnyata,tp blm prnh dgr hehe...apa q nya ya yg g up to date hihi
ReplyDeleteSlmt pagi mbk hana..smg sht sllu
iya mba.. yuk kita mulai dari diri sendiri
Deletesekamat malam.. hihi krns bales ny malemm
mkasih udah mampir y
Mantap mak tulisannya. Gudlak ya :)
ReplyDeletemksih mak hacky.. gimna tugas2 mu??
Delete