Sunday, March 3, 2013

#1- Lampu Bohlam

Saat Mak Latree membuka  sebuah event menulis yang diadakan setiap hari jumat, saya senang,  karena merasa akhirnya, tambah banyak aja media untuk menjuruskan jari jemari saya agar tetap istiqomah menulis.

Karena biasanya saya hanya menulis status FB, itu pun kadang tidak jarang hanya tulisan Gak jelas dan gak bertopik. Tapi dengan lemparan yang di berikan mak latree , saya jadi bisa memfokuskan tulisan saya pada sebuah tema. Katanya ide muncul karena terpaksa. Kali ini temanya adalah 'lampu bohlam'.

Lampu bohlam


Teringat sekitar dua puluh tahun yang lalu
Lampu bohlam adalah salah satu benda yang kami rindukan
Pegawai desa sibuk setiap hari bolak-balik kecamatan
Membawa beberapa lembar persyaratan

Mengajukan semua kepala keluarga
Untuk  kepemilikan lampu bohlam di desa kami
Apa daya kuota saat itu terbatas sesempit kuota naik haji
Tak semua kepala keluarga mendapat kabar gembira

Hanya yang berupiah tebal yang akan di penuhi
Lembar demi lembar persyaratan kembali ke setiap rumah
hanya beberapa kepala yang menyanggupi
termasuk keluarga kami

Itu pun dengan catatan keterbatasan penggunaan
Tak selang berapa hari rumah kami pun menjadi remang
Karena tak semua ruangan kami isi dengan lampu bohlam
Dapur tetap dengan sinar petromak yang ternyata lebih terang

Suatu hari hujan datang
Esok hari senin, sepatu sekolah belum lah kering
Aku dan kakak ku menghangatkan sepatu kami 
secara bergantian

Aku menyelesaikan lebih dulu lumayan sudah lebih kering
Tiba giliran kakak ku 
 Melakukan seperti yang kulakukan
Malam semakin larut mulut kami menguap bergantian

Aku meninggalkan nya sendirian
Meninggalkan dia yang menggarang sepatu warrior nya
Bau terbakar tercium dari kamarku
Samar-samar antara pulas dan tidak

Aku terkejut mengingat sesuatu
Jangan-jangan..
Kutemukan kakaku yang duduk tertidur 
Dengan sepatu di tangan berada diatas sebuah petromak

Tali sepatu yang mulai menghitam 
api mementik menuju lubang-lubang tali sepatu 
sepatunya nyaris terbakar
Dan dia tetap tertidur

7 comments:

  1. poem cantik...lampu bohlam???kek gmn ya mbk bentuknya hihi

    ReplyDelete
  2. Mak ini formatnya apa? Cermin, ff atau puisi? Atau bebas? Ketentuannya bisa dibaca dimanakah? Sy ikuti link ke lampubohlam.bs.com ketentuan rincinya blm ada. Makasih infonya *menunggu* :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. ketentuannya ada di sidebar. bebas kok. yang penting nulis :)

      Delete
  3. mak klik tulisan latree yang baris pertama diatas y..

    lingk nya disitu.. ini format bebas

    ReplyDelete
  4. Oh, ini namanya prosa ya, seperti puisi tapi ada jalan ceritanya, nice mak Hana :)

    ReplyDelete

Terimakasih sudah berkunjung, silahkan berkomentar dengan sopan, dan lucu *loh

dan jika berkenan dengan nama dan alamat Blog yang benar
Supaya memudahkan saya untuk bersilaturahmi kembali.ke Blog Kamu