Majalah Ummi

Penampakan di Majalah Ummi

Masih inget jalan-jalan saya ke mesjid terbesar di UAE tahun lalu di Travel Dreamer yang mengajak serta mertua. Nah tulisan perjalanan ke mesjid itu saya tulis dengan penuh semangat untuk di kirimkan ke media yaitu Republika. Mungkin saya ini tidak tahu malu atau apa, karena mengirim langsung pada media yang sudah besar dan terkenal. Tapi satu yang sering membuat saya bangga tentang diri saya, yaitu penyakit overload PD. Saya cuek saja saat mengirim, dimuat alhamdulillah kalau enggak ya .. ya ga mungkin fikiran saya waktu itu . (tuh kan Kumat)

Beberapa bulan sampai sekitar lima bulan, sayangnya saya tidak juga lupa, saya tetap menanti tulisan tayang, sampai akhirnya saya harus menerima kenyataan bahwa tulisan saya itu bukan apa-apa dan gak disukai mereka, akhirnya tulisan saya tarik.

Tapi bukan saya kalau langsung patah hati, saya mulai berfikir untuk mengirim ke media lain, sempat terbersit untuk ke majalah, tapi saya sedikit takut, majalah gitu loh. Tapi mungkin saya tidak akan pernah merasakan arti kesuksesan kalau saya tidak mencoba. Akhirnya saya putuskan untuk mengirim ke majalah Ummi. Hah?? Ummi? (gak usah kaget gitu juga kali :P)

Iya, Ummi walaupun saya pernah mengirim ke Ummi sepuluh tahun lalu dan tak pernah di muat memang sih itu cerpen. Nah tidak ada salahnya saya coba dengan menu lain. Dengan alasan, Ummi adalah Majalah islam, dan menjelang Idul adha saya berharap Ummi mau menerima naskah saya.

Gayung bersambut, tak sampai sebulan saya dihubungi, dan akan memuat tulisan saya tiga bulan berikutnya yaitu saat bulan Oktober, saat Idul Adha, dan saat hari ulang tahun saya. Ya Allohh nikmat mana lagi yang saya dustakan . Semua Andai-andai lenyap sudah berganti rasa syukur. Lebay ya? Gak apa-apa deh karena setelah sepuluh tahun saya baru bisa menembus Ummi. Alhamdulillah.

Tak ada yang tidak dibayar Alloh atas semua usaha manusia, jika Kita belum mendapatkannya. Percayalah yang lebih baik dan lebih Indah menanti diujung jalan sana, persis dekat belokan, belokan hatimu. (hihi)

Selamat berusaha ya teman. Jadikan Ikhtiar dan doa sebagai senjatamu meraih cita-cita.

Salam winter dari Blogger Ruwais.