Aku termenung membaca Postcard pertama mu ini
*********************************************************************
"Jujur aku tak kuasa untuk menghadapi dunia. Aku selalu berkata betapa Tuhan tak adil dalam hidupku. Tuhan memberi kecerdasan padaku , Tapi tuhan tak memberikan keberanian bahkan hanya untuk sekedar menyatakan bahwa aku mencintaimu.
Saat Kau datang ke rumah dengan seragam abu-abu mu yang bercoret tinta berwarna warni. Jujur aku seperti kedatangan bidadari . Bidadari berkepang dua. Kau hadir saat tak terduga. Aku tak jua mempunyai keberanian untuk mengungkap rasa. Kau pun berlalu membawa senyum merona . Khas mu.
Aku tak jua mencoba. Aku tak tahu perasaanmu, sampai kudengar kau telah memilih pendamping hidup mu. Aku tak percaya dengan semuanya. Aku melewatkan mu begitu saja. Bidadari yang kuidamkan sejak aku beranjak remaja.
Hal terindah menikmati setiap rasa sedih dan pilu saat kehilanganmu. Merasakan nikmatnya setiap tetes airmata yang jatuh lembut dipipiku. Merasakan hancurnya hati dan jiwa ku. Kuobati dengan sesegera mungkin menyelesaikan kuliahku. Strata satu kulewati, tak jua aku bisa menghapus senyum mu dari fikiranku.
Hidup harus terus berlanjut, kulangkahkan kakiku menuju strata dua, demi menghapus jejak-jejak mu dihatiku. Sedikit demi sedikit bayanganmu memudar dari benak ku. Berganti dengan gadis manis yang merona. Tapi tidak seindah dirimu. Sampai sebuah idul adha mempertemukan kita. Dan wajah indah mu makin merona. Lembut dan mempesona ucapan itu bagai menghancurkan kepingan hatiku yang mulai kutata kembali. Kala aku kenalkan calon pendampingku
Kau berkata “ Akhirnya aku ikhlaskan kau dengan bidadari pilihan mu, walau aku DULU sangat berharap kau memilihku.”
Ini Postcard pertama dan terakhir tentang perasaanku. Mari kita jalani hidup ini dengan Samudera yang sama dan kapal yang berbeda. Kau akan tetap indah sebagai bagian dari Samudera ku. Karena hidup itu terlalu indah untuk disesali.”
**********************************************************************
Aku mengoyak Postcard indah mu, menjadi beberapa, bagian, kulempar kesamudera angkasa. Agar melebur didalamnya. Menjadi sejarah yang tak kulupakan.
Tulisan ini untuk Postcardfiction kampung fiksi
*********************************************************************
"Jujur aku tak kuasa untuk menghadapi dunia. Aku selalu berkata betapa Tuhan tak adil dalam hidupku. Tuhan memberi kecerdasan padaku , Tapi tuhan tak memberikan keberanian bahkan hanya untuk sekedar menyatakan bahwa aku mencintaimu.
Saat Kau datang ke rumah dengan seragam abu-abu mu yang bercoret tinta berwarna warni. Jujur aku seperti kedatangan bidadari . Bidadari berkepang dua. Kau hadir saat tak terduga. Aku tak jua mempunyai keberanian untuk mengungkap rasa. Kau pun berlalu membawa senyum merona . Khas mu.
Aku tak jua mencoba. Aku tak tahu perasaanmu, sampai kudengar kau telah memilih pendamping hidup mu. Aku tak percaya dengan semuanya. Aku melewatkan mu begitu saja. Bidadari yang kuidamkan sejak aku beranjak remaja.
Hal terindah menikmati setiap rasa sedih dan pilu saat kehilanganmu. Merasakan nikmatnya setiap tetes airmata yang jatuh lembut dipipiku. Merasakan hancurnya hati dan jiwa ku. Kuobati dengan sesegera mungkin menyelesaikan kuliahku. Strata satu kulewati, tak jua aku bisa menghapus senyum mu dari fikiranku.
Hidup harus terus berlanjut, kulangkahkan kakiku menuju strata dua, demi menghapus jejak-jejak mu dihatiku. Sedikit demi sedikit bayanganmu memudar dari benak ku. Berganti dengan gadis manis yang merona. Tapi tidak seindah dirimu. Sampai sebuah idul adha mempertemukan kita. Dan wajah indah mu makin merona. Lembut dan mempesona ucapan itu bagai menghancurkan kepingan hatiku yang mulai kutata kembali. Kala aku kenalkan calon pendampingku
Kau berkata “ Akhirnya aku ikhlaskan kau dengan bidadari pilihan mu, walau aku DULU sangat berharap kau memilihku.”
Ini Postcard pertama dan terakhir tentang perasaanku. Mari kita jalani hidup ini dengan Samudera yang sama dan kapal yang berbeda. Kau akan tetap indah sebagai bagian dari Samudera ku. Karena hidup itu terlalu indah untuk disesali.”
**********************************************************************
Aku mengoyak Postcard indah mu, menjadi beberapa, bagian, kulempar kesamudera angkasa. Agar melebur didalamnya. Menjadi sejarah yang tak kulupakan.
Tulisan ini untuk Postcardfiction kampung fiksi
selamat yaa...
ReplyDeletebagusss bu,,,biarkan samudera itu 'berbicara'. dan kapal mu pun rapih tak tergoyahkan...meski badai datang tiap waktu. meski kapal lain yang 'lbh baik' lalu lalang saat kapalmu berjalan pelan.
aamiin..
Deletethanks pak guru sudah mampir ditengah kesibukan. nice to know you.
Wow. Udah ikut ternyata. bagus mak. singkat, padat, dan langsung mengena :)
ReplyDeletemakasihh say.. aku belajar dari mu loh..
Deleteiya harus singkat . cuma dikasih mak 300 kata kan?
iya maksimal 300 kata; krn postcardfiction ini hanya salah satu bentuk dari FLASH FICTION
Deletebetul min.. jadi harus lebih cermat memilih kata.
Deletebetul min.. jadi harus lebih cermat memilih kata.
DeleteBeda dengan yang aku baca di carra. Jadi dengan komen yang sama, aku masih belom dapat feel nya postcadfiction itu kaya gimana. aarggh, jadi gemes, pengen bisa merangkainya :D
ReplyDeletehihi.. sipp makk..
Deleteyuk makin semangattt
thanks udah ikut... mohon laporan link-nya di twitter juga ya dan follow twitter kami serta Smartfrenworld :)
ReplyDeletesudah aku follow dan share link loh admin coba
Deletenanti aku cek lg y
okeh, udah ketemu. Kl mau mention lagi ke kami dan @smartfrenworld juga gak apa biar bisa langsung di RT ya :) Thank you
Deletesalam kenal
ReplyDeletebagus mak, sambil baca sambil bayangin tokoh critanya :D
terimakasih mak, saya masih belajar kritsar nya sangat membantu :D
Deletesalam kenal kembali
ikut juga ternyata mbk :D
ReplyDeleteenaknya ff itu endingnya ya mbk,udah fiksi mini endingnya nendang lagi hehehe
setujuu , ga kaya sinetron ya :D
Deletesy kok ya gak bs2 aja nulis cerpen ya mak :D
ReplyDeleteahh dirimu suka merendah begitu,..
Deleteayoo meriahkan hehe
kata-katanya bagus mbak! Good luck for us!
ReplyDeletegood luck for us, aku banyak belajar dari tulisan2 mu yang keren mak :D
Delete