Behind The Super Kitchen Of Ruwais (Part 1)

Narsiis dulu

Update Blog kali ini masih dengan greeting ucapan maaf, karena tidak konsistennya saya mengisi Blog alakadarnya ini. Ibarat tabloid Blog ini salah satu Blog yang sudah tidak istiqomah menjaga dan menyajikan berita. Jadi wajar saja jika pembacanya pun mungkin hanya segelintir orang atau mungkin setengah. (sedih ya). Bukan bermaksud tidak setia untuk ngeBlog tapi juga kadang sebagai makhluk sosial kita mempunyai dunia nyata yang menyita waktu sehingga tidak memungkinkan walau hanya untuk menulis satu atau dua paragraf saja untung saja kalau mandi dan gosok gigi sih masih sempet.


Karena toh ternyata prolog ini akan semakin panjang ketika saya punya sedikit waktu.  Eits tapi jangan panjang-panjang juga kalau pesan yang saya ingin sampaikan tidak masuk ke akal sehat pembaca yang tinggal setengah itu tadi. Tuh kan mulai ngelantur.Ahhhhhhh

Alhamdulillah, jadi ceritanya saya di WA seorang Ibu presiden Ruwais untuk Indonesia namanya Kak azzah singkat cerita disuruh datang ke rumah mbak Ike, dan ternyata saya di pertemukan dengan 9 orang Kakak dan adik yang sangat cantik untuk membahas sebuah acara. Asikk acara Indoemirat lagi. Saya paling suka dengan acara-acara outdoor karena keliatan ya wajah kurang jalan-jalan yang biasa nginem. Singkat cerita lagi kami sepakat untuk mengadakan sebuah acara yang diberi nama Behind The Super Kitchen. Dimana nantinya Ibu-Ibu Ruwais asal Indonesia yang sudah membludak menjadi 400 orang itu akan mengunjungi beberapa toko roti untuk mengetahui lebih dalam apa dan bagaimana serta berapa juga siapa yang terlibat dalam pembuatan roti sehingga setiap harinya bisa tersaji dengan manis saat kita berkunjung di toko-toko tersebut.

10 Panitia tema hari ke-1 Brown In the kitchen

Karena banyaknya peserta maka kami membagi kunjungan ke 3 tempat itu menjadi tiga bagian dalam tiga hari. Hari senin ini adalah hari pertama kami dimana 21 Ibu-ibu dengan antusias memasuki dapur dengan tertib dan akhirnya keluar dengan wajah kepanasan oven .  

Ini dia ibu-ibu kloter pertama yang masuk dapur, alhamdulillah mereka sangat tertarik sekali dan adapaun yang tidak hadir lebih dikarenakan mereka terhalang peraturan yang tidak memperbolehkan anak-anak masuk karena berbahaya.

Nah ini foto2,.... panitia lagiiiiii????? OMG Et dah bukan yang ini .. dibawah ya

 peserta berserta dua panitia * ampun dije itu panitia ikut lageee( yuk maree)

Salah satu kue-kue yang mereka jual

Ya beginilah suasana didalam kitchen yang membuat bedak luntur

Oven ini adalah sejenis tungku yang biasanya mereka buat untuk membuat sandwich arab yang biasa mereka isi dengan Cheese Zattar daging dll.

Oven tungku ini untuk membuat manakish atau sandwich arab

sedangkan Oven ini khusus untuk kue manis

Di abudhabi market ini tersedia toko roti dengan menu arabic dan india, karena menurut dia komunitas warga yang ada di ruwais adalah orang India dan Arab. Tunggu aja ya nanti orang Papua saya suruh pindah ke sini semua biar rame. Jadi sebagai warga indonesia saya harus menerima jika setiap hari harus makan makanan ini. Tapi ternyata ya doyan juga tuh alhamdulillah.

He is Mr. Akram He explain us all of inside kitchen and how it work.

Mr. Akram juga mengatakan dia hanya mempunyai 2 koki kue aja,  yaitu koki india dan arab. Mereka biasa memasak dua kali dalam sehari yaitu jam 05.00 dan jam 15.00 . Jadi karena Mr. Akram juga banyak kerjaan dan saya juga mulai kepanasan akhirnya kami akhiri kunjungan kami dengan membeli mangga sebanyak 2.75 kg yang dikasih diskon satu buah dengan harga 20 dirham saja. 

Oiya kalau jual kue butuh kasir kan, nah ini kasir dadakan yang sempat terekam kamera penampakannya.

Setujukan kalau kasir ini cantik dan manis.. gak mau nanya perawatan wajahnya dimana?

Kunjungan hari pertama aja udah seru bingit besok ke kitchen yang lebih besar lagi loh... tunggu cerita saya lagi ya..

Bye.. see yaaaa ada salam dari kasir geje..