#DearSon : My Sun My moon My star My everything

Setelah mudik sebulan lebih, terasa banget rasa kangen untuk Nge-Blog. Banyak cerita yang dilalui selama liburan, sampe bingung mau mulai dari mana. Kebetulan KEB, Komunitas Emak ngumpul punya acara "DearSon" dan "DearDaughter". Setelah nanya kesana kemari, ternyata kedua Dear itu adalah menuliskan sejenis surat maya buat anak-anak kita. Kusebut surat maya karena nulisnya di dunia maya. Haha

Ada yang unik dari cara menuliskannya, kita harus menunggu Estafet dari Emak yang sudah ditunjuk sebelumnya. Nah loh, baru aja aku komentar acara ini udah beres atau belum di grup tadi? Mpok Isti si Admin MFF langsung aja tag namaku. jadilah nama mak Hana sebagai pemilik Kinzihana ini harus menulis surat buat SON-nya tercinta. Yang udah-udah sih tulisannya menyentuh semua, sedih haru, gembira, sedikit bingung sih mau mulai dari mana, makanya ini prolog panjang banget kan ya, soalnya aku pengen aja tulisan ini mengalir, inilah yang aku rasa, yang aku doakan dan yang aku harapkan.

He is my son

Aku panggil dia Aa, Nak, Pak Jenong, Boss, Sayang, Anak sholeh, dan My good boy.

Dear My Sun

Mama tahu waktu Aa gak cukup banyak untuk membaca blog ini. Jam 5.30 Aa sudah bangun dan harus siap-siap sekolah. Jam 07.00 pagi ratusan lambaian tangan dan puluhan ciuman mama mengantarkan Aa dan akhirnya menghilang bersama Bus sekolah yang Aa tumpangi. Biasanya ribuan doa mama keluar saat Mama membuka pintu apartemen kita. Saat pagi hari,  Mama seperti induk ayam yang membuka sayapnya, mengeluarkan anak-anaknya dari pelukan sisa semalam. 

Tapi Mama yakin suatu saat Aa akan membaca surat maya ini, sambil Mama berdoa juga semoga flatform ini awet dan Aa bisa membaca surat ini suatu saat nanti. Saat bahasa Indonesia Aa sudah fasih dan lancar .

Disana rumah kita A dilantai 5

Setelah Aa pergi sekolah, hari-hari Mama, diisi dengan menambah ilmu. Ya, walau mama juga tak jarang mengisinya dengan mengobrol di FB, maklumkan mama ya Nak. Mama tahu sekolah Mama gak tinggi. Tapi Mama tidak pernah ingin melihat Aa malu memiliki Mama. Mama belajar ini dan itu. Belajar menjadi Blogger, belajar masak, belajar mengaji, belajar Menulis semua Mama lakukan agar saat Aa bertanya Mama selalu memiliki jawaban. Walau kadang Mama akui Aa tak jarang lebih pintar dari Mama.

Aa juga anak yang rajin Mama bangga memiliki Aa.

 Aa seperti matahari yang menyinari hari Mama. Dan membuat Mama selalu bersemangat untuk menjalani hidup. Disana, dirumput yang hijau, dibawa pohon yang rindang itu . Kita biasa berguling-guling. Aa menendang bola, bermain sepeda dan aktifitas main lainnya. Pernah ada juga yang bertanya, kapan Aa bisa naik sepeda dan siapa yang mengajari? Aa dengan bangga berkata bahwa Mama yang mengajari. Sejak lahir selain pergi ke sekolah, dan mengaji Aa tidak pernah jauh dari Mama, Aa dan Mama adalah paket yang tak bisa dipisahkan. Pernah Mami panggilan untuk Nenek mengajak Aa menginap dan Aa hanya bertahan dari selepas magrib samapi pukul 20.00 setelah itu Aa minta diantarkan. Bukan Papa tak sayang jika Papa terlihat jarang bersama kita tetapi Papa mempunyai tugas yang tak kalah penting yaitu mencari nafkah. kami berdua sama-sama mencintai Aa dengan peran kami masing-masing.

My Moon 

Saat malam, Aa seperti sinar benderang dilangit sana . Aa selalu membawa teduh suasana rumah. Aa mempunyai sense of humor yang tinggi untuk membuat seisi rumah ceria. Mama harap Aa selalu membawa teduh bagi siapapun yang melihat. Sebagai laki-laki, ketegasan itu penting, tetapi laki-laki yang penyayang seperti Rosululloh sangat dinanti oleh perempuan. Aa harus sayang sama Adik Mama Nenek dan Mami.

Memasuki usia Baligh, banyak kekhawatiran dihati Mama. Aa sudah berusia 10 tahun. Tetapi Mama selalu mempunyai tempat mengadu. Airmata yang menetes di sepertiga malam, adalah wujud harapan Mama, semoga Aa menjadai anak yang Sholeh. Dan selalu berjalan di jalan-Nya dimanapun Aa berada.

My Star

Sejak balita, Aa sudah pintar. Aa sabar dan penurut.  Walaupun kadang tetangga membandingkan keadaan ekonomi kita saat itu tapi Mama tidak pernah mendidik Aa untuk meremehkan keadaan ekonomi seseorang. Aa gembira walau Aa memiliki sepeda bekas untuk pertama kalinya, walau ternyata tidak bertahan lama karena memang bekas dan cepat rusak. Aa tidak pernah membandingkan walau sepeda teman Aa lebih bagus. 

Aa juga selalu menurut saat ingin dibelikan ini itu yang tidak bisa Mama belikan. Aa tidak pernah mengamuk, Aa selalu bisa dialihkan. Aa benar-benar bintang dihati Mama. Sujud syukur selalu Mama panjatkan karena Mama dititipkan Anak yang Sholeh seperti Aa.

Doa dan harapan Mama hanya satu, semoga Aa selalu menjadi Anak sholeh. Yang mampu membawa Mama, Adik dan Papa bertemu di Syurga. Anak lelaki adalah pemimpin bagi adik dan ibunya. Sampai kapanpun Akidah Adik dan Mama ada di tangan Aa. Itulah mengapa Mama ingin Aa mencari ilmu Alloh setinggi-tingginya, agar Aa bisa menunjukan rambu-rambu kehidupan yang baik pada Mama dan Adik. Dan mempunyai keturunan yang shalih dan shalihah, Mama yakin anak yang shalih tidak akan salah memilih calon istri. Memang masih jauh perjalananmu Nak, tapi Mama yakin doa ini akan mendarah daging dan akan mengakar samapi Aa dewasa kelak.

 Aa You're My Everything

Yours,
Mama

Ini suratku Silahkan Mak Nurul noe aku berikan padamu untuk melanjutkan cerita hidup your Son. Semoga kita bisa mengambil hikmah dari berbagi ini ya Mak..